Monthly Archives: Januari 2016

Julie Hyzy: White House Chef Mysteries

Standar

foreign eclairs.jpg

Ini adalah salah satu dari sekian seri buku Cozy Mystery yang paling saya tunggu-tunggu dan akhirnya harus berakhir pada buku ke sembilan.

Maksudnya adalah Julie Hyzy tidak akan menulis serial buku ini lagi karena ternyata Hyzy tidak memiliki copy right dari buku ini, dia hanya memperoleh 21 Cents dari setiap buku yang terjual. Padahal semua promosi dia yang tanggung melalui websitenya (blog), FB, newsletter, dll. Kenapa bisa begitu, pastinya ini adalah perjanjian sebelumnya dengan penerbit.

Hyzy memutuskan untuk berhenti menulis serial ini karena beberapa hal yang sudah tidak sesuai lagi antara dia dan penerbit. Dan karena dia tidak punya hak atas cerita ini maka ada kemungkinan serial ini bisa saja berlanjut tapi dengan penulis lain, karena Hyzy pada akhir cerita di buku ke sembilan membuat dua kemungkinan, yaitu berhenti atau bisa dilanjutkan.

Diteruskan atau tidak, serial ini sangatlah sayang kalau dihentikan walaupun kalau berlanjut tentunya akan menjadi aneh apabila ada kejadian besar  atau kejadian yang sampai menyebabkan nyawa orang lain baik itu orang luar dan orang dalam di White House harus hilang, dan yang selalu menemukan penyebabnya atau pembunuhnya adalah Chef Executive White House Olivia Paras. Walaupun di beberapa buku terakhirnya Ollie selalu berkonsultasi dengan Special Agent Leonard Gavin yang menjadi suaminya, tetap saja aneh, masa Secret Service kalah dengan Chef Executive?

Serial buku ini patut dikoleksi karena sangat-sangat menarik ceritanya, apalagi kejadiannya di White House yang penuh dengan protokoler. Belum lagi di setiap buku ada resep masakan yang dalam cerita setiap buku adalah makanan yang dibuat untuk keluarga Presiden.

Jadi cepat cari koleksinya dimanapun bisa didapat, baik beli bukunya atau download ebooknya.

Halfworlds: The Gift yang Diperebutkan

Standar

Mengikuti cerita serial film Halfworlds di HBO selama beberapa minggu, tanpa tahu isi ceritanya akibat kalau nonton film ini selalu ketiduran di sela-sela filmnya tayang (pertanda kalau film ini kurang menarik?) akhirnya saya mengulangi lagi nonton Halfworlds sebanyak 5 episode berturut-turut pada 1 Januari 2016 di HBO. Saya harus tahu ini film ceritanya apa sih? Karena ini film Indonesia yang diputar di HBO Asia.

Film dimulai dengan animasi yang menggambarkan jaman dahulu kala dengan narasi yang kurang lebih dari episode pertama sbb,

Dahulu kala God (Dewa) menciptakan Demit dari kawah gunung berapi, dan hidup bersama-sama dengan manusia. Lama-kelamaan Demit membantu/menolong manusia dari serangan monster dan akhirnya manusia tergantung pada Demit, dan mereka hidup berdampingan seterusnya. Sampai suatu waktu Dewa menjanjikan The Gift yang ternyata merupakan kutukan yang menyebabkan  Demit dan manusia berperang dan pada akhirnya hanya tersisa 5 klan/kelompok Demit.

genderuwo dan banaspati.jpg

Genderuwo (Tony)  dan Banaspati

Rupa para Demit ini serupa dengan manusia, hanya tiap kelompok mempunyai tanda pengenal di badan mereka berupa tatoo. Demit yang tersisa adalah:

  1. Genderuwo, laki-laki lapar daging dan haus darah, megambil darah manusia langsung dari jantung korban.
  2. Kuntilanak, wanita cantik haus darah dan selalu mempermainkan korbannya (laki-laki) dengan merayu, mencumbu dan akhirnya juga membunuhnya.
  3. Palasik, wanita cantik yang mencari korbannya adalah wanita hamil dengan menghisap janin si korban.
  4. Tuyul, bocah laki-laki yang selalu dimanfaatkan manusia untuk mencuri dan membunuh.
  5. Banaspati, laki-laki yang penggambarannya ada api di kepalanya, bisa menerawang pikiran orang yang sudah mati.

Lalu ada tokoh Juragan, dia adalah manusia yang mengontrol keseimbangan antara Demit dan Manusia, boleh dibilang Juragan ini menguasai para Demit.

Detektif Polisi, tokoh penegak hukum yang “dibayar” oleh Juragan untuk membereskan pekerjaan para Demit, misalnya membereskan para korban Demit dan mengamankan TKP.

juragan dan detektif.jpg

Juragan dan Detektif Polisi

Lalu ada  lagi tokoh yang disebut Halfbreed, keturunan dari campuran antara Demit dan Manusia. Tak disukai oleh para Demit, bahkan diburu untuk dibunuh.

Sarah, tokoh wanita yang pekerjaannya adalah artis, orangtuanya tewas oleh Palasik pada jaman kerusuhan di Jakarta tahun 1998. Dan dipercaya bahwa Sarah akan menjadi The Gift. Hanya saja dia tidak tahu caranya bagaimana.

sarah dan halfbreed.jpg

Sarah dan Halfbreed (Barata)

The Gift, ini yang kurang jelas, menjadi The Gift harus mengumpulkan 3 simbol dewa  lalu di restui oleh Juragan. Para Demit berebut ingin menjadi The Gift.

Episode 6

Di episode ini dijelaskan bahwa Barata (Halfbreed) adalah The Gift yang sudah hidup selama 300 tahun dan dia sepertinya mencari penggantinya atau teman untuk mendampinginya sebagai The Gift. Sarah adalah Halfbreed yang artinya dia adalah The Gift. Tiga simbol dewa yang harus dikumpulkan berupa sebuah simbol utuh kalau ketiganya digabungkan, dan Sarah mempunyai simbol itu (tiba-tiba saja muncul…?).

Episode 7 dan 8

Sarah yang menolak menjadi The Gift meminta Barata untuk menghilangkan simbol yang tiba-tiba muncul di tubuhnya, ternyata tidak semudah itu, simbol itu tetap ada disana.

sarah the gift.jpg

Sarah yang memperlihatkan simbol The Gift pada Pinung

Juragan memanfaatkan semua unsur, dia menjanjikan Tony (Genderuwo) dan Rose (Kuntilanak) akan menjadi The Gift apabila bisa menyerahkan 3 simbol dewa. Mereka sudah punya 2 yang diambil dari kelompok Banaspati dan monster lain. Satu simbol rupanya ada di tangan Juragan yang diberikan kepada Gorga. Juragan menjanjikan pada Marni (Palasik) untuk membunuh siapapun yang menang dari pertarungan antara Tony dan Rose melawan Gorga (Banaspati), tapi Marni tidak percaya dengan Juragan.

Barata ingin membunuh Juragan karena dianggap dialah tokoh yang memanfaatkan dunia demit dan manusia untuk kepentingan pribadinya, dan Juragan ingin membunuh Barata dan menguasai Sarah dengan bujukan bahwa ibunya Hayati masih hidup.

Pada akhirnya Sarah harus menerima kenyataan bahwa dia adalah The Gift, yang bisa memberikan manfaat positif bagi semua demit dan manusia, walaupun tidak 100% bisa ia penuhi.

Secara umum film ini dibuat menarik, bukan film hantu atau setan seperti yang kita tahu selama ini. Ada anggapan bahwa hantu atau setan  Indonesia itu jelek, menakutkan, tidak gaya dan konyol. Dengan penampilan demit seperti manusia dan hidup layaknya seperti manusia tentunya agak berbeda dan lebih enak dilihat.

Pendapat pribadi saya tidak suka dengan alur cerita yang tidak teratur dan tidak terarah, membingungkan dan tidak jelas. Saya banyak menonton film barat yang juga mempunyai cerita maju mundur dan lompat sana sini, tapi masih bisa diikuti. Bahkan di akhir episode saja masih meninggalkan banyak pertanyaan, apakah ada season keduanya?

sara dan barata.jpg

Adegan yang jarang bisa dilihat di channel TV Indonesia

Pada film ini banyak adegan dan detail yang tak penting tapi terlalu diexpose, sedangkan detail atau penjelasan dari suatu adegan yang lebih dibutuhkan untuk dimengerti justru terlewatkan. Adegan laga bagus, adegan pembunuhan atau tusuk menusuk dengan darah muncrat kemana-mana hebat dan sadis, adegan sexnya …wow… termasuk berani, mengingat film Indonesia termasuk yang anti adegan sex. Anak di bawah umur sebaiknya tidak nonton film ini.

Halfworlds, film yang tetap membingungkan …. tapi memang Demit itu masih ada di sekitar kita.